Howto,

Review : Mesin Jahit Janome 380 Portable

08.06.00 Eca 10 Comments


Menjahit adalah salah satu optional yang saya kerjakan kalau lagi booring atau lagi gak tau mau ngapain hehe, walaupun belum benar-banar mahir se-gaknya udah bisa benerin pakaian yang "kurang pas" di badan. Anehnya kalo untuk menjahit pakaian ukuran orang lain saya tidak bisa haha maklumlah namanya juga belajar otodidak ngeliat video dan baca macam-macam artikel. Kebanyakan baju yang saya beli sering dirombak entah diukuran atau modelnya sesuka hati saya dah pokoknya. Masih cuma ngebayangin sih, tapi ntar kalo punya rumah sendiri pengennya punya ruangan tersendiri buat tempat barang jahitan saya, ntar ruangannya dilengkapin semua peralatan jahit (calon suami tolong dibaca ya, ini kode keras haha).

Sebelum saya mutusin buat membeli mesin jahit, saya sudah menggunakan mesin jahit manual sebelumnya, itu loh mesin jahit yang warna hitam yang kakinya digoyang-goyangin buat mutar mesinnya haha. Harga mesin jahit agak lumayan (read:mahal) menurut saya, jadi ya dibisain dulu lah ngejahitnya dikit sebelum putusin buat beli. Sayang juga kan setelah beli yang harganya berjuta-juta tapi gak dipake karna gak ngerti gimana caranya.


Setelah searching dan tanya sana-sini saya mutusin buat beli mesin jahit ini, Janome 380. Saya membeli secara online disalah satu olshop di facebook, dan ini pun rekomendasi dari bu elva (maaci ya buk hihi). Kalo gak salah saya beli seharga Rp 2.500.000 sudah termasuk ongkos kirim ke Pekanbaru. Pertama buka kotak bungkusannya, oh god i'm so in love....

What's include :




1. Manual book (manual book nya lupa diletakin dimana :p)
   Manual book berisi mulai dari pemasangan awal mesin jahit sampai contoh penggunaan jenis jahitan.
2. Pendedel, minyak mesin jahit, dan 2 obeng (gambar kiri atas)
    Pendedel adalah alat untuk membuka jahitan bentuknya seperti capitan.
3. Pedal (gambar kanan atas)
    Pedal ini sebagai penggerak mesin jahit berbentuk pijakan.
4. Spul/bobbin (gambar kiri bawah)
    Spul adalah tempat benang bagian bawah, terdapat 5 spul plastik. Yang warna merah itu saya tidak tahu apa namanya, bahan dari kain flanel berdiameter sama dengan spul.
5. Sepatu Jahit (gambar tengah bawah)
    Terdiri dari sepatu standar, sepatu resleting biasa, sepatu lubang kancing / bordir, sepatu klim ( lipat tepi bahan ). Ada yang warna hitam saya masih belum tahu apa nama dan kegunaannya, kalo ada yang tau mungkin bisa di share ya :).
6. Satu kotak jarum mesin jahit (gambar kanan bawah) 
7. Satu pcs sekoci
8. Box mesin

Apa saja Fiturnya?
Yang paling saya suka itu adalah bentuknya yang sangat kokoh dan warna putihhhh hehe. Body nya full besi, walaupun ada beberapa bagian yang terbuat dari bahan plastik namun tetap kokoh. Karena mesin ini berjenis portable jadi mudah untuk dibawa kemana-mana dan suaranya juga tidak berisik. Listrik yang digunakan juga tergolong rendah yaitu 95 watt. Sering denger dari ibuk-ibuk yang ada di toko jahit atau toko kain yang bicarain mesin jahit, sepertinya janome lagi naik daun karena katanya dengan harga yang terjangkau bisa dapat mesin jahit yang bagus. Saya sih meng-iya kan pernyataannya, karena emang gak ada sedikitpun ruginya saya beli mesin jahit ini hehe walaupun ada sedikit kekurangannya (apa saya yang belum ngerti penggunaannya ya hehe).

Dibagian datar bidang menjahitnya terdapat tempat penyimpanan peralatan, biasanya saya meletakkan spul, sepatu jahit dan teman-temannya disini biar sewaktu jahit eh butuh kan tinggal buka aja, gak perlu kesana kemari buat nyariin. Terdapat juga lampu berwarna kuning, lampunya bisa diganti kalo sewaktu-waktu butuh buat diganti.

Dibagian pinggir bagian atas mesin (gambar 3A) terdapat kait benang yang akan membantu untuk memasukkan benang ke lubang jarum. Tuas pada gambar 3A ditarik kebawah, maka terdapat bagian kait seperti gambar 4A, walaupun lubang benangnya kecil tidak akan kesusahan untuk memasukkan ke bagian lubang jarum. Pada gambar 4B, ada sedikit pisau yang tersembunyi untuk pemutus benang.


Mesin jahit Janome 380 ini terdapat 21 pola jahitan, saya juga belum menggunakan semua jenis polanya karena memang pola jahitan yang sering digunakan masih anatra jahit lurus dan zigzag saja. Untuk pemula seperti saya pola jahitan sebanyak ini agak useless, gak tau juga digunakan buat apaan hehe.

Gambar no.5 gak tau juga sih apa namanya dibidang jahit menjahit tapi setelah otak atik ternyata bagian ini adalah untuk mengatur kuatnya/ketegangan jahitan, makin kecil nomornya semakin longgar jahitannya, ini juga disesuaikan berdasarkan kain apa yang akan dijahit, makin tebal kain maka makin kecil nomor yang digunakan, kalau tidak diatur sesuai ketebalan kain bisa-bisa ntar jahitannya bisa mengkerut.

Gambar no.6 adalah untuk mengatur tata letak jarum dan lebar zigzag (lebar 0- 5mm). Pertama menggunakan saya agak bingung, pengen jahit lurus pas bagian ini saya putar kekanan kok malah jadi jahitan zigzag ya, ternyata disini letak pengaturannya. Misalnya saya pilih pola A (seperti gambar 7) nah digambar no.6 terdapat tulisannya ada warna hijau, kuning dan biru ya, tinggal dicocokin sama warna di gambar pola-pola dari A-J. Misalnya saya pilih pola A terus untuk mengatur tata letak jarumnya saya pilih yang gambar oval didalamnya ada titik satu maka jahitan akan lurus, kalau diputar kekanan lagi jahitan akan menjadi zigzag dan semakin kekanan diputar maka ukuran zigzagnya makin besar.

Gambar no.7 untuk memilih jenis pola jahitan, ada beberapa jenis pola yang dijelaskan cara penggunaannya di manual book, seperti pola jahitan sekian harus menggunakan kekuatan jahitan sekian dan jarak jahitan sekian, seperti itulah pokoknya hehe ntar kalo ada waktu akan saya buat tutorial selanjutnya.

Gambar no.8 bagian atas adalah untuk menentukan panjangnya jahitan (length), makin tinggi nomor maka semakin lebar jahitannya, untuk menjahit kain sejenis katun atau kain dengan ketebalan seperti kain katun biasanya saya menggunakan nomor 4 dan kekuatan jarumnya di nomor 4 juga.

Gambar no.8 bagian bawah adalah untuk membalikkan arah jarum (reverse), jadi kalo selesai menjahit tinggal diturunkan aja bagian reversenya jadi mesin otomatis membalikkan arah jahit kebelakang biar jahitannya gak kebuka lagi.




Dibagian atas sebelah kiri mesin terdapat seperti tombol yang bisa ditekan atau ditarik lagi keatas (gambar sebelah kiri), saya juga gak tau pasti apa fungsinya, setelah saya coba beberapa jenis kain yang berbeda ternyata disini letak perbedaan jahitannya, makin tebal kain yang dijahit maka bagian ini harus ditekan kebawah, untuk menjahit kain jeans saya menekan bagian ini sampai paling bawah, untuk menjahit katun saya menekan sedikit saja dan ditarik paling keatas kalau menjahit kain chiffon atau yang sejenisnya. Perbedaannya terletak di kerapian jahitannya sih menurut saya, kalau pengaturannya pas maka jahitannya bakalan rapi tarikan benangnya.

Dibagian atas sebelah kanan mesin terdapat 2 tempat dudukan benang dan ada besi didepannya itu adalah untuk mengisi spul/bobbin.

Untuk keseluruhan, mesin ini sangat sangat membantu sebagai keperluan belajar menjahit saya yang masih cetek ini.
Kekurangannya? Mungkin bisa dibilang bukan kekurangannya tapi saya nya yang belum mengerti cara penggunaannya. Untuk user pemula seperti saya, penggunaan pola agak sedikit membingunkan, karena semua pengaturan akan berubah kalau menggunakan pola jahitan yang berbeda dan setelah coba-coba, saya tidak bisa menemukan semua jenis pola jahitan seperti gambar yang ada dimesin yaitu pola A-J. Tapi untuk sementara karena kebutuhannya masih gunain pola jahitan lurus dan zigzag yasudahlah ntar di explore lagi atau ditanya-tanya ke yang expertnya :D

Semoga review saya kali ini dapat membantu, dan yang masih bingung nyari mesin jahit semoga terdoktrin hahaha

10 komentar:

  1. Hai sis untuk sepatu yg berwarna hitam itu untuk jahitan soom, kalau sepatu yg berwarna bening fungsinya untuk apa ya sis? Mesinku juga janome 381 yg semi portable

    BalasHapus
  2. Hai sis untuk sepatu yg berwarna hitam itu untuk jahitan soom, kalau sepatu yg berwarna bening fungsinya untuk apa ya sis? Mesinku juga janome 381 yg semi portable

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah terima kasih infonya siss, itu aku pernah nanyain ke teman yang pakai janome juga katanya buat bordir, tapi aku sendiri belum pernah nyobain sih hehe

      Hapus
  3. Say cara masukin benangnya gmn? Dari depan kebelakang ? Newbie nih di dunia per-mesin-portable-an hihihi
    Kalo mesin jadul kan dari kiri ke kanan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari depan ke belakang siss, cuma dimesin ini ada alat pembantunya gitu buat cantolan benang, coba liat di gambar 3&4 deh siss 😊

      Hapus
  4. bikin tutorial nya di youtube dong mba, sy pnya jg mesin jahit janome 380 tp msh kurang paham fungsi" nya hehe

    BalasHapus
  5. Cara matiin lampunya gimana yah?

    BalasHapus