Personal,

Papa Mama, Terima kasih..

16.00.00 Eca 0 Comments



Ada beberapa hal yang tidak bisa kita pilih sebagai manusia untuk hidup. Dititipkan pada rahim siapa, besar di keluarga macam apa, hingga jadi anak nomor berapa adalah contohnya. Tapi apapun takdirnya, sebagai anak pasti ingin terus berusaha jadi kebanggaaan orangtua. Karena apa yang lebih indah dan bahagia dari melihat mereka tersenyum bangga?

Pa, Ma mungkin ini lucu karena aku tidak bisa mengatakan langsung perasaanku kepada kalian, aku terlalu malu untuk mengatakannya, bukan karna kita jarang mengobrol tapi karna aku tidak mau kalian sedih, aku tidak sanggup melihat air mata kalian karna memikirkanku lagi. Aku harap suatu hari nanti aku akan datang kepada kalian membawa sebuket bunga yang tertuliskan "Thanks for everything, i love you" dan memeluk kalian selama yang kumau.

Pa, aku masih ingat waktu kecil papa sering mengajakku bermain, entah itu bermain tebak-tebakan, perang-perangan, mengajak ku menyanyi menari bersama sambil aku berdiri diatas punggung kaki papa dan papa bergerak kesana kemari sehingga aku hanya terhayun oleh grakan kaki papa, aku mengganggu papa disela kegiatan bertukang sambil menirukan papa memukul2 paku, papa mengantar jemputku sewaktu sekolah dengan truk kerja, membelikanku eskrim jika aku kecapean pulang sekolah dan yang paling ku ingat aku selalu mebuatkan papa minum jika sudah pulang bekerja dan aku selalu marah ke mama kalau mama yang buatin, apa papa ingat? Haahhhh sangat menyenangkan mengingat kejadian itu pa..


Ma, terima kasih untuk wajah yang mama wariskan kepadaku, kita benar-benar sangat mirip. Lihatlah mataku, aku mewariskan bentuk mata, hidung, mulut mama dan segala wajahku ini sangat mirip dengan mama. Pasti banyak hal berharga yang telah mama ajarkan kepadaku, terima kasih mama telah mengajarkanku untuk menjadi wanita yang sangat mandiri, apa mungkin ini warisan dari gen mama juga hehe sepertinya begitu, mama itu wanita yang sangat mandiri menurutku, wanita yang mampu menahan sakit menghadapi kerasnya hidup ini, yang selalu terlihat tegar didepan anak-anak mama. Walaupun mama sangat cerewet untuk membangunkan kami pagi-pagi "Ca..bangunnnn, udah jam berapa ni liatlah" atau "Firman, hafid, adekk bangunnnn, susah kali kalian ni dibangunkan ha" aku pasti akan sangat merindukan momen ini saat aku jauh dari mama. Seingatku waktu kecil aku selalu marah karna mama mengikatkan rambutku, memasangkan tali sepatuku atau mengancingkan seragam sekolahku, sekarang aku baru berpikir betapa jahatnya aku kepadamu :(

"Pa, Ma, terima kasih telah dilahirkan dikeluarga ini..."

Entah mungkin seiring usiaku, aku bertambah sadar betapa berat perjuangan kalian membesarkan aku dan adik-adikku. Kita memang tidak keluarga yang kaya tapi papa mama selalu mencukupi kebutuhan kami. Kami dapat mencicipi makanan yang enak-enak, membelikan kami baju yang mahal-mahal, mengajak kami berwisata disaat liburan sekolah, membelikan video game, menyekolahkan kami ditempat yang sangat layak, dan tahukah kalian bahwa aku tidak bisa mengucapkan semua kemewahan yang kalian berikan kepadaku dan adik-adikku. Aku sangat ingat papa mama selalu mengalah demi kami mencicipi makanan kesukaan kami, "Makan ajalah nak, papa mama udah kenyang", "makan ajalah, papa mama gak suka", "Iya gak apa habiskan aja, papa mama ntar beli lagi", entah berapa banyak kebohongan yang kalian sampaikan kepada kami demi kebahagian kami. Sewaktu aku SMA papa mama membelikan aku kendaraan untuk pertama kali, papa menanyakan kepadaku apa yang aku inginkan, dan dengan angkuhnya aku menjawab sesuka hatiku yang sangat mahal untuk ukuran keluarga kita, tapi engkau menyanggupi permintaanku. Setelah lulus SMA aku juga memilih memasuki universitas swasta, belum lagi aku meminta membelikan ini itu dengan alasan ingin mengerjakan tugas, ahhh entah harus berapa lagi uang yang papa mama keluarkan untukku, entah penderitaan apa yang aku sebabkan kepada kalian dengan pikiran egoisku itu.

"Pa, Ma, aku berhasil menyelesaikan study-ku.."

Bahagia dan terharu membayangkan perjuangan disaat kuliah, begitu besar peran kalian untukku. "Ca..udah malam, besok lagi lanjut tugasnya", atau di telpon "Kok belum pulang ca, masih ngerjain tugas?". Jujur dulu aku merasa papa mama sangat over protektif kepadaku, egois aku ya pa ma?, maafkan aku. Papa ingat waktu aku nangis ngerjain TA? jadi malu kalau aku membayangkan sekarang, aku ingat betul bagaimana wajah cemas papa melihatku "jadi apa yang bisa papa bantu?". Apa mama ingat aku kena gejala tipus sewaktu sibuk menyelesaikan TA ku? mama pijitin aku karna aku gak bisa tidur. Papa mama pernah bilang kalau aku adalah orang pertama yang sarjana diantara keluarga dekat kita, papa mama patut berbangga kepada diri papa mama sendiri. Akhirnya aku bisa menyelesaikan study-ku, terima kasih untuk segala pengorbanan kalian.



"Pa, Ma, maafkan aku.."

Pa, ma, begitu banyak yang kalian tanamkan didalam diriku. Maaf untuk perasaanku yang tidak pernah kalian tau. Kalian bukanlah raja dan ratu yang selalu bijaksana dan adil, terkadang aku selalu marah kepada kalian dari dalam hati, tapi aku sangat menyesal setelah melakukan itu, maafkan aku. Aku sering lupa bahwa kalian juga membutuhkan bantuanku, maafkan aku karna menutup mata dari kesusahan yang kalian hadapi. Maafkan aku yang belum bisa memberikan hadiah mahal, doakan aku agar bisa membuat papa mama naik haji ya. Maaf sedikit waktu yang ku luangkan untuk berbincang bersama kalian, aku terlalu sibuk bekerja, bermain dengan temanku atau sibuk menonton tv dikamar seharian sampai aku lupa kewajiban aku untuk berbagi bersama kalian. Maaf aku pernah melawan papa dan kita kelahi besar waktu itu, aku menyesal pa :(

Aku mohon jangan menyalahkan diri papa mama atas apa yang aku lalui sekarang, percayalah kepadaku, apa yang aku jalani sekarang adalah pilihan hidupku. Maaf untuk pekerjaanku yang belum mapan, aku belum bisa banyak membantu secara keuangan, masih menumpang hidup kepada papa mama dan masih sering merepotkan.

"Pa, Ma, selalu do'a kan ku ya.."

Maaf mungkin aku tidak bisa membagi permasalahanku kepada kalian, bahkan saat hidupku sedang terguncang dengan hebatnya aku akan selalu berusaha tampak baik-baik saja. Aku tidak ingin tampak limbung dan mengecewakan papa mama, doakan aku terus ya pa, ma..

Aku sadar betul sekarang, hidup kini bukan cuma soal diriku dan mimpi-mimpiku. Beberapa mimpi harus menunggu, beberapa impian harus ku korbankan, sebab papa mama lah yang jadi acuan segala pencapaian. Jangan papa mama risau kalau aku belum menikah, jangan didengarkan apa kata orang, toh aku masih 25 tahun :). Nanti ada saatnya aku dan pasanganku siap untuk membina keluarga kecil kami, sampai kami yakin bahwa orang tua sudah kami bahagiakan. Tunggu saja dengan hati yang tenang.


"Terima kasih Pa, Ma.."

Karena bagiku, bahagia bukan hanya milikku seorang. Ada papa mama yang menunggu kabar baik dariku. You never ask me to be as you want and I know you trust me damn much. Aku tau semua gak akan bisa terbayar sama apapun tapi aku akan berusaha sekuatnya buat ngebahagiain papa mama, just wait and stay love me..


 Your daughter,

Ressa Cahyani


0 comments: