Life,

Tips Terbang Selama Kehamilan

13.34.00 Eca 0 Comments

credit to pinterest

Selama masa kehamilan, saya sudah melakukan beberapa kali perjalanan udara domestik. Yang namanya lagi hamil pasti lebih was-was dong ya apalagi menggunakan transportasi udara, dan maskapai udara biasanya mempunyai beberapa aturan untuk wanita hamil yang ingin melakukan penerbangan. Tulisan ini saya buat berdasarkan pengalaman pribadi, mungkin tiap orang akan merasakan pengalaman yang berbeda. Tapi semoga membantu persiapan dan perjalanannya jadi nyaman

1. Lakukan Pemeriksaan
Berapapun usia kandungan, tetap lakukan pemeriksaan. Beritahu dokter karna akan melakukan penerbangan, biasanya dokter akan menanyakan beberapa hal terkait penerbangan, seperti akan kemana, apakah ada transit atau tidak, dst. Jika kondisi ibu dan janin normal, tidak ada alasan dokter tidak membolehkan penerbangan. Tapi jika diperlukan, dokter akan memberikan beberapa resep obat seperti penguat janin dan vitamin, saya pernah melakukan penerbangan ketika usia kandungan 5w dan dokter memberikan resep obat tersebut.

2. Minta Surat Keterangan Sehat
Biasanya dokter akan memberikan surat keterangan sehat yang berisi data ibu, usia kandungan dan beberapa riwayat kehamilan. Jika tidak diberikan coba diminta hehe, tapi pengalaman saya pada saat penerbangan di usia kehamilan trimester awal saya tidak meminta surat ini, karena saya merasa sehat dan perut juga belum membesar jadinya pihak maskapai gak akan nanyain juga kan hehe

3. Ketahui Peraturan Maskapai Penerbangan
Setiap maskapai penerbangan biasanya memiliki peraturan masing-masing, pengalaman saya sih menggunakan maskapai si burung dan si singa, rada ribet si singa dan pastinya lebih safety menggunakan si burung hehe. Kalau di maskapai "burung" ibu hamil dan membawa infant or toddler less than 2y biasanya diberikan seat dibagian lorong paling kanan, kata pramugarinya lebih safety disitu sih, ini pun saya tau karna pramugarinya ngomel kenapa bumil diletakin di sembrangan seat. Tapi kalau di maskapai singa sih random ya sama aja sama penumpang yang lain. Jadi ada beberapa yang pasti sama sih, seperti :
Maskapai akan meminta surat keterangan sehat, pihak maskapai akan melihat surat ini dan meminta salinan copy nya.
Ibu akan mengisi dan menyetujui surat peraturan terbang dari maskapai, ibu juga harus menandatangani surat yang berisi bahwa ibu dalam keadaan sehat dan surat dokter tersebut benar adanya, dan beberapa rules lagi yang sebenarnya saya juga males bacanya hehe, tapi semuanya buat kebaikan ibu dan maskapai sih intinya.
Surat berlaku maksimal 7 hari dari tanggal surat diterbitkan, jujur rules yang ini saya gak tau, keberangkatan saya sudah 10 hari dari surat diterbitkan, alhasil saya dibawa untuk periksa lagi. Di bandara itu ada tempat pemeriksaan kesehatan gitu dan ada bidannya juga, diperiksa tensi, cek perut dan bla bla bla, setelah bidan memutuskan emang saya belum waktunya lahir (yaeyalahhh) baru pihak maskapai mempersilahkan saya naik ke pesawat. Mana tempatnya jauh pula dari gate huhhh
Maksimal terbang di usia kehamilan 28w, pihak maskapainya cerita sebenernya itu maksimal di 30w pregnant, tapi seminggu sebelum saya terbang ada penumpang yang hamil tapi gak ngelapor ke pihak maskapai dan ternyata lahiran di pesawat Medan to Batam, semenjak itu peraturannya jadi diubah.

4. Gunakan Pakaian yang Nyaman and Sneakers
Sebenarnya mau kemanapun, mau ngapain-pun harus tetep pakai pakaian yang nyaman kan ya, cumaaa biasanya bumil kan gerahan ya, lebih baik pakai pakaian yang lebih nyerap keringat, adem dan gak ribet, kebayang apa naik turun tangga trus jalan dilorong-lorong pesawat pakai pakaian ribet, mana mikirin perut yang gede lagi aduhhhh lelah hayati. Sneakers is a good choice, of course.


5. Bawa Neck Pillow
it's a must have item for me! Kalau lagi hamil itu semua encok rasanya, pinggang pegel, punggung sakit, duduk sana salah sini salah, se-enggaknya yang empuk-empuk bisa ngurangin sedikit nyeri dan bikin nyaman.

6. Gunakan Antrian Khusus Ibu Hamil
Di bandara biasanya tersedia antrian khusus ibu hamil dan lansia. Ibu hamil kan ga tahan ya berdiri terlalu lama, antrian ini lah solusinya, biasanya yang ngantri gak habis jari buat ngitungnya sih hehe. Oiya, yang kawatir menggunakan mesin detektor juga bisa memberitahu ke petugas agar diperiksa dengan cara yang lain saja. Sebenarnya mesin detektor dan tongkat detektor itu aman untuk janin, karena sinar radiasi yang dipakai oleh pintu detektor lebih rendah dari radiasi yang dipakai untuk mesin ronsen di rumah sakit.

7. Bawa Riwayat Medis (ex:hasil pemeriksaan usg rutin) dan Obat-obatan
Mengantisipasi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan selama penerbangan, dan walaupun terjadi pihak maskapai dapat melakukan pertolongan pertama sesuai rekam medis.

8. Jangan Pergi Sendirian
Jangan pernah melakukan perjalanan dengan pesawat sendirian selama masa kehamilan. Lebih baik pergi dengan orang terdekat karena bisa menjaga kondisi jika terjadi hal yang tidak terduga selama dalam penerbangan. 

9. Gunakan Masker, Bawa Alas Toilet dan Kompres
Bandara itu tempat bertemu banyak orang yang berpegian ke banyak daerah, jadi otomatis virus sangat sangat banyak dan tentu saja berbahaya untuk janin, untuk meminimalisirnya gunakanlah selalu masker apalagi jika dirasa badan kurang fit. Alas toilet juga sangat sangat sangat perlu, ibu hamil itu selama 5 menit bisa 5 kali juga bolak balik toiletkan ya. Dan kompresan baik digunakan kalau melakukan perjalanan yang lama, karna kaki pasti bengkak dan bikin gak nyaman.


Semoga tipsnya dapat membantu ya, sebenarnya melakukan perjalan udara selama kehamilan itu aman asal jangan lupa konsultasi terlebih dahulu ke dokter dan mempersiapkan segalanya supaya perjalanan merasa nyaman. Now get on that plane because you deserve to go on vacation and get a little fun time before the baby comes! 

0 comments: